Aku tak bisa lagi menulis. Meski malam yang gelap tak akan habis aku jadikan tinta. Dan siang yang benderang tak akan punah aku jadikan lembaran-lembaran tempat pena menari. Sementara ide-ide terus saja mengalir memenuhi lubuk benakku. Dan peristiwa-peristiwa terus saja bercerita.
Sejujurnya aku telah bercerai dengan kata-kata. Saat ia tak lagi menganggapku ada. Hanya karena aku tak mau lagi bicara. Dan jemariku tak mampu lagi memeluk pena. Telingaku pun tak mendengar suara-suara legenda. Aku juga tak bisa lagi membaca, meski kisah-kisah menari di depan mata.
Ah, apalah jadinya, saat penulis kehilangan kata-kata.
Purwokerto, 07 Mei 2008
Sejujurnya aku telah bercerai dengan kata-kata. Saat ia tak lagi menganggapku ada. Hanya karena aku tak mau lagi bicara. Dan jemariku tak mampu lagi memeluk pena. Telingaku pun tak mendengar suara-suara legenda. Aku juga tak bisa lagi membaca, meski kisah-kisah menari di depan mata.
Ah, apalah jadinya, saat penulis kehilangan kata-kata.
Purwokerto, 07 Mei 2008
1 komentar:
salut.. kehilangan kata-katapun masih bisa menulis.. itulah penulis
Posting Komentar